Posts

Showing posts from 2013

November Sharing Session: Tangkuban Parahu, Kawan Atau Lawan?

Image
The sharing session was conducted on the 9 th of November in the Auditorium of the Geology Museum in Bandung and was open to the public in general. Before the start of the sharing session, a video about the Kars Rajamandala area by the Board of Geology was shown to the audience. Fossils and pre-historical records have been found in Gua Pawon, one of the caves in the area. However, the area is being threatened by mining activities around it. The video shows just how important the area is and that we should mitigate its threats to preserve it. The sharing session started with an introduction of BDSG and what we do, which is to Learn, Share, and Volunteer. We explained our activities such as sharing sessions, school sessions, DRR-Young Exchange Program, and Campaigns, as well as our upcoming activities. After that the audience was asked to participate in an ice breaking game which is called the Bosai Duck, which is also a game that is used as a teaching method about disa

DRR YEP 2013 Activity: Visiting PSBA (13th September 2013)

Actually this is about our 2 nd day activity and it was the very first time for us to make connection with Yogyakarta’s institution. Both BDSG and WASEND were straining relationship to Pusat Studi Bencana Alam (PSBA - Natural Disaster Study Center) of Gadjah Mada University. We were so excited! First Bapak Jati from PSBA UGM introduced their institution, followed by Adhitya from BDSG and Koichi Saito from WASEND. Then PSBA played a documentary film about their establishment and roles. Their core activity is to spread or publicize science so it’s acceptable and applicable to the community for disaster management in Yogyakarta and surrounding. At the next session Bapak Made introduced PSBA’s role in detail. They have so many activities to handle. Surprisingly those activities are not only related to natural disasters but also disasters caused by human behavior! They think that the deviation of human behavior could lead people to the most destructive disaster ever, which is nat

DRR YEP 2013 Activity: Interesting Experience in Dangerous District

This is my first article for BDSG and I will talk about my recent homestay activity with BDSG members and our Japanese friends from WASEND in Jogjakarta last month. I was very excited because that was the first time I went to Jogjakarta. I did the homestay activity with our Japanese friends for 6 days. In that homestay activity, we done a lot of things, one of our missions in homestay activity was doing the DRR (Disaster Risk Reduction) action. The action was taken in our host family’s house and involving all the members of host family. In our nervously start (because that was our first DRR action!), we discussed about the emergency bag. After they got the knowledge about emergency bag, we moved forward to analyze the evacuation route that their house has. This action could help them if disaster happens because they already know how to escape to a safer place. Another important thing besides knowing about evacuation route is to know how dangerous your house is, so  we analyz

Disaster Risk Reduction Youth Exchange Program BDSG-WASEND 2013/2014 Requirement Info

Image
Jadilah bagian dari Disaster Risk Reduction (DRR) Youth Exchange Program BDSG-WASEND 2013/2014 dengan menjadi volunteer sebagai homestay buddy di Yogyakarta!    Apa itu homestay buddy ? Homestay buddy adalah pendamping para peserta DRR Youth Exchange Program dari Universitas Waseda Jepang, Wasend. Homestay buddy akan tinggal bersama anggota Wasend di host family yang telah disiapkan. Mereka bertugas sebagai penghubung antara anggota Wasend dengan host family dalam kegiatan DRR. Homestay buddy tidak bertugas sebagai penerjemah melainkan ikut berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan DRR Exchange Program di Yogyakarta. Apa saja kegiatan selama Yogyakarta? Kegiatan berlangsung selama 6 hari antara lain: Identifikasi kerentanan dan kapasitas rumah terhadap bencana. Kunjungan dan diskusi dengan institusi dan komunitas kebencanaan. Sesi pendidikan bencana di sekolah dasar. Pengalaman pertukaran budaya. Apakah kegiatan ini hanya untuk orang Yogyakarta?

...(teaser)

Image
BDSG is always opened for new volunteers! wait...we will keep updating for this exciting program! [Bandung Disaster Study Group - Waseda Student Organization for the Education of Natural Disaster]

Sistem Peringatan Dini Tsunami

Image
Siapa yang tidak pernah mendengar kata tsunami? Setelah Tsunami Aceh 2004 yang memakan korban ratusan ribu jiwa, tsunami menjadi familiar di masyarakat kita. Dalam science , tsunami merupakan gelombang atau serangkaian gelombang yang dibangkitkan secara tiba-tiba oleh perubah vertikal suatu kolom air (Bryant, 2008). Ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut, seperti aktivitas seismik, vulkanik, longsor di atas atau di bawah air, akibat asteroid yang jatuh di laut, atau pun fenomena meteorologi. Sejak Tsunami Aceh, masyarakat kita kembali menyadari bahwa Indonesia terletak di wilayah rawan bencana. Berbagai hal dilakukan sebagai wujud pengurangan dampak dari bencana, seperti memunculkan kembali kearifan masyarakat, pelatihan atau simulasi bencana, edukasi mengenai kebencanaan ke berbagai lapisan masyarakat, jalur evakuasi, hingga yang paling canggih, yaitu Tsunami Early Warning System (TEWS). Seperti namanya, TEWS merupakan sistem peringatan dini terhadap bahaya tsunami

AYO SIAGA BENCANA: KETIKA KESIAPSIAGAAN BERTEMU PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Sesi Pendidikan Bencana oleh BDSG di SD Badan Perguruan Indonesia)

Image
Bandung Disaster Study Group (BDSG) Volunteers : Mizan Bisri, Dian Lutfiana, Iswiati Utamiputeri, Anita Megawati, Fikri Irsyad, Ishma Fathimah Soepriadi Pada tanggal 28 Februari 2013 lalu, enam orang relawan BDSG melakasanakan sesi pendidikan bencana bertempat di SD Badan Perguruan Indonesia (SD BPI) yang diikuti 152 siswa kelas enam ditambah para Duta Lingkungan SD BPI yang tersebar dari kelas dua sampai dengan lima. Sesi pendidikan bencana secara keseluruhan dilaksanakan selama dua setengah jam, dengan metode utama presentasi dan permainan interaktif. Presentasi yang disampaikan di SD BPI dapat dilihat di sini . Presentasi diawali dengan perkenalan para siswa dengan Tilly Smith, pelajar yang pada saat Tsunami Aceh 2004, berkontribusi menyelamatkan ratusan nyawa turis dan warga lokal di Phuket (Thailand) karena teringat akan pelajaran di sekolahnya mengenai bencana. Salah satu relawan yang dulu juga bersekolah di SD BPI sedikit bercerita bahwa dulu ketika di sekolah te

BDSG TERLIBAT SEBAGAI PANELIST DALAM WORKSHOP GENERASI SIAGA SIAGA BENCANA DI SMA AVICENNA, DEPOK, INDONESIA

Image
Pada hari Jumat 8 Februari 2013 lalu, beberapa relawan dari BDSG (Mizan, Fia, dan Ita) diundang dan menghadiri “Workshop Generasi Siap Siaga Bencana” yang bertajuk ‘menghasilkan generasi siap siaga bencana’ yang dilaksanakan dan bertempat di SMP-SMA Avicenna Cinere, Depok. Hadir pula sebagai panelist di acara tersebut adalah Bapak Imron dari PMI (Palang Merah Indonesia) Kota Depok dan Ibu Asri Wijayanti dari AHA-Center kantor ASEAN. Acara diawali dengan pembukaan dari pihak Avicenna serta pertunjukan musik dan tari saman dari para siswa SMA Avicenna. Setelah itu, diskusi panel pun dimulai dengan pemaparan dari perwakilan PMI Kota Depok yang bertajuk “Peran PMI dalam penanggulangan bencana”. Pada giliran kedua, perwakilan AHA Center menjelaskan konsep dasar dari mitigasi bencana, termasuk klarifikasi terminologi dasar dalam manajemen bencana seperti bahaya, kerentanan, kapasitas, dan lain sebagainya. Sebagai panelist terakhir, dalam tempo sekitar 30 menit, BDSG mengangkat judul

Kebakaran!

Kebakaran! “00:18, Terjadi kebakaran rumah di Kompleks AL Dewa Ruci, Jl. Angin Puyuh Cilincing, saat ini masih penanganan 12 DPK,” tulis TMC Polda Metro Jaya di akun Twitter-nya, Selasa (1/1/2013) (news.liputan6.com, Januari 2013). Ada yang tahu kejadian ini? Ya, ini merupakan salah satu kejadian yang terjadi di malam pergantian tahun 2012/2013. Kejadian ini sempat menggegerkan warga Jl. Angin Puyuh, Cilincing, Jakarta Utara. Ah ya, curhat sedikit. Waktu itu saya ada di tempat kejadian. Sebut saja kebetulan, karena saya melewati malam tahun baru di rumah nenek saya yang hanya berjarak dua rumah dari rumah yang terbakar. Selain itu, rumah yang terbakar berada di tengah-tengah gang. Terbayang, dong, ya seperti apa paniknya warga. Kira-kira begini kronologinya: 23.40 Warga sekitar sudah mulai bermain kembang api dan petasan. Waktu itu kami sedang bersiap-siap untuk doa malam. Akan tetapi, suara petasan dan kembang api besar yang sangat kencang membuat kami sulit untuk mende